Kamis, 25 Oktober 2012

proses pengambilan keputusan oleh konsumen


Menurut Kotler ( 2000 : 168 ) membedakan 5 peran yang  dapat dimainkan
                        setiap individi didalam keputusan pembelian :
a.          Pencetus: Seorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
produk dan jasa.
b.         Pemberi pengaruh : Seorang dengan pandangan atau saran yang
mempengaruhi keputusan.
c.      Pengambil keputusan : Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari
suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimanakah membeli.
 
                          a.     Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
                      b.    Pemakai :  Seseorang yang  mengkonsumsi atau mengunakan produk atau  
                            jasa yang bersangkutan.

Menurut Kotler (2000 : 171) terdapat lima tahapan bagi konsumen dalam
membuat keputusan pembelian yaitu :
                                    a.    Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat  pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal dari rangsangan internal atau eksternal.


                        b. Pencari Informasi
            Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari informasi lebih lanjut. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:
                        -        Sumber pribadi: Keluarga. teman, tetangga, kenalan
                              -        Sumber komersial: Iklan, wiranaga, penyalur, kemasan. Pajangan
                              -        Sumber publik: Media massa, organisasi konsumen
                              -        -Sumber pengalaman: Penanganan, Pengkajian dan Pemakaian produk
   Sumber-sumber ini memberikan pengaruh yang relatif berbeda-beda sesuai
   dengan.jenis produk dan karakteristik pembeli.
c.   Evaluasi Alternatif
Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen memiliki sikap yang berbeda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting.

                        d.   Keputusan Pembelian
Setelah mengadakan penilaian terhadap merek-merek yang ada, maka selanjutnya konsumen akan membentuk suatu niat untuk membeii, namun terdapat dua faktor yang berbeda diantara niat pembelian dengan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang, tergantung atas pendirian orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Sedangkan faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi. Faktor ini dapat muncul clan mengubah niat pembelian. Dalam menjalankan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan yaitu keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. .Jika produk lebih rendah daripada harapan pembeli, maka pembeli akan kecewa. Jika kinerja produk sesuai harapan pembeli,  maka pembeli akan, merasa puas. Hal ini akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut pada orang lain. Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dengan produk yang dibeli akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Apabila konsumen puas, maka akan memperlihatkan peluang, pembeli yang lebih tinggi. Namun jika tidak puas konsumen kemungkinan akan melakukan salah satu tindakan seperti meninggalkan produk, mengembalikan produk, mencari informasi lebih lanjut untuk mempertegas nilai guna produk tersebut, menyampaikan keluhan pada perusahaan atau mendatangi ahli hukum.

sumber :
Kotler, Philip, (2000) Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba. Edisis ketiga. Gajah Mada Universitas Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar