Senin, 07 Oktober 2013

Etika di dalam dunia kerja

             Ketika seseorang sudah memasukki usia produktif maka orang tersebut dapat dikategorikan  orang yang tergolong pekerja dimana usia produktif untuk bekerja adalah di atas usia 15 tahun hingga usia 55 tahun. dan ia pun harus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya dengan mencari pekerja yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang ia lalui baik secara formal dan informal.
             Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
             Dan jika anda sudah memasukki duniakerja maka ada 6 hal yang perlu Anda ketahui agar hari-hari kerja Anda lebih menyenangkan dan bebas dari beban pikiran yang tak perlu.

1. Jangan berasumsi bahwa Anda tidak dipromosikan karena Anda wanita. Prasangka
seperti itu sudah ketinggalan zaman. Yang lebih mungkin adalah posisi Anda sekarang
masih belum memungkikan Anda untuk mendapat promosi. Atau mungkin posisi di atas
Anda sekarang masih belum kosong.

2. Jangan pernah menyepelekan pentingnya kedudukan. Mereka yang menduduki posisi
tinggi akan mendapat penghargaan (nominal) lebih tinggi dan dihargai ide-idenya,
sekalipun mungkin mereka sebenarnya biasa-biasa saja.

3. Ingin curhat? Lakukan dengan teman-teman di luar perusahaan. Karena, menjelekkan
orang-orang sekantor – apalagi atasan sendiri - bisa menjadi bumerang bagi Anda. Siapa
sih, yang suka mendengar hal-hal negatif tentang dirinya?

4. Kembangkan persahabatan di dalam perusahaan. Agar menanjak dalam karier, tak cukup bila Anda hanya melakukan pekerjaan dengan baik. Anda juga butuh jaringan teman.

5. Belajarlah mengantisipasi langkah atasan Anda. Semakin Anda bisa membantunya
hingga tugas-tugasnya terasa mudah, semakin berharga Anda di matanya.

6. Cobalah menyukai pekerjaan Anda dengan menemukan unsur fun di dalamnya. Bila hati senang, pekerjaan akan terasa lebih mudah dan cepat selesai. Dari pukul 08.00
sampai 17.00, Anda berada di kantor. Jadi, daripada menggerutu, lebih baik Anda
menikmatinya.\

ref :
http://www.pesona.co.id/karier.uang/dunia.kerja/6.hal.wajib.tahu.tentang.dunia.kerja/004/002/9
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/tentang-etika-bisnis.html
id.wikipedia.org/wiki/Etika_kerja

Teori Etika Bisnis



Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Ada beberapa pendapat mengenai Etika Bisnis, yaitu :
*Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”
* Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR  "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "
*Menurut Magnis Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".

contoh-contoh etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik 
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Contoh kasus
1.   Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.

2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.

3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001. 

Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.

oleh karena itu, sekali lagi menurut saya Etika Bisnis sangat diperlukan bagi semua pelaku bisnis. Dan pendapat saya tentan etika adalah : sikap seseorang dan kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas dalam kehidupan sehari-hari menurut ukuran dan berperilaku yang baik.



http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis

Selasa, 11 Juni 2013

proposal penelitian


Pengertian proposal

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.


Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

Minggu, 09 Juni 2013

contoh penyusunan proposal



1.1.  Latar belakang masalah
Perusahaan secara umum terbagi dalam 3 (tiga) macam, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Semua perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur, dalam menjalankan aktifitasnya selalu membutuhkan persediaan (inventory). Persediaan dalam sebuah perusahaan berbeda-beda jenisnya antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan pencatatan dan penilaian terhadap persediaan yang mereka miliki, karena kesalahan dalam penentuan metode penilaian perusahaan akan berpengaruh terhadap perhitungan laba/rugi perusahaan.
Persediaan yang dimaksud dapat berupa persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi, dan persediaan produk jadi. Dalam perusahaan dagang, persediaan yang ada hanyalah persediaan barang dagangan. Untuk perusahaan manufaktur jenis persediaan yang ada adalah persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi dan persediaan produk jadi. Khusus untuk perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku untuk keperluan produksi merupakan suatu hal yang sangat penting. Kekurangan bahan baku dapat menimbulkan hambatan dalam proses produksi, sehingga perusahaan tidak dapat menghasilkan output yang optimal dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sebaliknya persediaan bahan baku dalam jumlah yang sangat besar akan menimbulkan penambahan biaya yang sangat besar pula.
Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku dapat disebabkan karena perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah yang kecil dan juga karena perusahaan ingin menghindari biaya penyimpanan yang besar. Jadi semakin kecil persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan akan berakibat rendahnya biaya penyimpanan bahan baku tersebut. Sebaliknya semakin besar persediaan bahan baku digudang, akan memperbesar biaya penyimpanan persediaan bahan baku.
Besarnya biaya pemesanan biasanya tergantung dari frekuensi pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin sering perusahaan melakukan pemesanan akan semakin besar pula biaya pemesanannya. Sebaliknya semakin jarang perusahaan melakukan pemesanan bahan baku maka akan semakin kecil biaya pemesanannya tetapi terdapat hubungan yang bertolak belakang antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan.
Agar dapat berhasil dalam mencapai tingkat produksi yang diinginkan, perusahaan harus membuat rencana proses produksi dengan baik. Kemudian perencaan tersebut disertai pengendalian persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang efisiensi. Besarnya persedian bahan baku, harus disertai dengan jumlah kebutuhan yang akan dipakai oleh perusahaan. Dengan demikian, untuk menentukan berapa banyak jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu periode, akan sangat tergantung kepada besarnya kebutuhan masing-masing jenis bahan baku untuk keperluan produksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan ilmiah dengan judul “PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN RE ORDER POINT PADA USAHA DAGANG TAHU MAKMUR”

1.2.  Rumusan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulisan merumuskan :
            1. Apakah jumlah kuantitas pemesanan bahan baku pada Usaha Dagang Tahu MAKMUR
                 sudah optimum ?
            2. Apakah jumlah kuantitas sesuai dengan waktu pemesanan kembali (lead time) ?

1.3.  Batasan masalah
                 Dalam pembuatan tahu, Usaha Dagang Tahu Makmur menggunakan bahan baku antara lain kacang kedelai, dan air. Untuk penulisan ilmiah ini penulis hanya membatasi pada persediaan bahan baku kacang kedelai untuk periode 2012 yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan Usaha Dagang dalam mengambil keputusan pada pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.4.  Tujuan Penelitian
                  Tujuan penulisan ini adalah :
            1. Untuk  mengetahui tingkat Economic Order Quantity (EOQ) baik dalam rupiah
                 maupun dalam kilogram.
            2. Untuk bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan pada persediaan
                 pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.5.  Manfaat Penelitian
                  Manfaat dari penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
            1. Manfaat Akademis
        Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai bagaimana pengaruh pesanan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap persediaan bahan baku dalam kegiatan produksi.
            2. Manfaat Praktis
        Diharapkan penelitian ini dapat menjadi langkah-langkah untuk evaluasi yaitu, perbaikan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pengaruh pesanan terhadap persediaan barang.

1.6.  Metode Penelitian
         Adapun metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini diantaranya sebagai   berikut :

         1.6.1. Objek Penelitian
     Objek penelitian penulisan ilmiah adalah Usaha Dagang Tahu Makmur yang berlokasi di Cilodong RT 11/RW 01 Jalan Abdul Galih gang H.Arisan.



1.6.2. Data / Variabel
     Data yang digunakan penulis adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang diperoleh melalui observasi produksi tahu.
     Dalam analisis ini, yang menjadi variabel tetapnya adalah pengadaan persediaan bahan baku perbulan tahun 2012 yang dilakukan oleh Usaha Dagang Tahu Makmur seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, pemesanan bahan baku dan pengadaan bahan baku selama setahun Usaha Dagang Tahu Makmur.

1.6.3. Metode Pengumpulan Data / Variabel
               Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan cara sebagai berikut :
               a. Library Research (Riset Perpustakaan)
           yaitu, penelitian yang dilakukan berbagai literature, dan mengambil data yang diperlukan yang mempunyai hubungan dengan penelitian.
               b.  Field Research (Riset Lapangan)
           yaitu, pengamatan yang dilakukan secara langsung ke tempat pembuatan tahu guna memperoleh data yang diperlukan.

               c. Wawancara
           yaitu, mengadakan wawancara langsung kepada pemilik untuk mendapatkan data asli usaha.

1.6.4. Alat Analisis yang digunakan
                Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mencoba menganalisis masalah dengan menghitung pesanan persediaan bahan baku menggunakan alat analisis EOQ (Economic Order Quantity), Reorder Point, dan Safety Stock.
 EOQ= 2 DS
                    H

             

  Dengan rumus yang digunakan untuk Eqonomic Order Quantity dan Reorder Point sebagai berikut :



                                                                              
            Dimana :
            EOQ    = Quantity optimum
            R         = Jumlah kebutuhan barang (unit)
            S          = Biaya pemesanan
            H         = h x c = Biaya penyimpanan 




 


 
                                                                    ROP = d x L + SS
 
           
            Dimana :
            d          = Tingkat kebutuhan per unit-waktu
            L          = Lead time (tenggang waktu)
            SS        = Safety stock (persediaan pengaman)