Minggu, 09 Juni 2013

contoh penyusunan proposal



1.1.  Latar belakang masalah
Perusahaan secara umum terbagi dalam 3 (tiga) macam, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Semua perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur, dalam menjalankan aktifitasnya selalu membutuhkan persediaan (inventory). Persediaan dalam sebuah perusahaan berbeda-beda jenisnya antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan pencatatan dan penilaian terhadap persediaan yang mereka miliki, karena kesalahan dalam penentuan metode penilaian perusahaan akan berpengaruh terhadap perhitungan laba/rugi perusahaan.
Persediaan yang dimaksud dapat berupa persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi, dan persediaan produk jadi. Dalam perusahaan dagang, persediaan yang ada hanyalah persediaan barang dagangan. Untuk perusahaan manufaktur jenis persediaan yang ada adalah persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan produk setengah jadi dan persediaan produk jadi. Khusus untuk perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku untuk keperluan produksi merupakan suatu hal yang sangat penting. Kekurangan bahan baku dapat menimbulkan hambatan dalam proses produksi, sehingga perusahaan tidak dapat menghasilkan output yang optimal dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sebaliknya persediaan bahan baku dalam jumlah yang sangat besar akan menimbulkan penambahan biaya yang sangat besar pula.
Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku dapat disebabkan karena perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah yang kecil dan juga karena perusahaan ingin menghindari biaya penyimpanan yang besar. Jadi semakin kecil persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan akan berakibat rendahnya biaya penyimpanan bahan baku tersebut. Sebaliknya semakin besar persediaan bahan baku digudang, akan memperbesar biaya penyimpanan persediaan bahan baku.
Besarnya biaya pemesanan biasanya tergantung dari frekuensi pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin sering perusahaan melakukan pemesanan akan semakin besar pula biaya pemesanannya. Sebaliknya semakin jarang perusahaan melakukan pemesanan bahan baku maka akan semakin kecil biaya pemesanannya tetapi terdapat hubungan yang bertolak belakang antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan.
Agar dapat berhasil dalam mencapai tingkat produksi yang diinginkan, perusahaan harus membuat rencana proses produksi dengan baik. Kemudian perencaan tersebut disertai pengendalian persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang efisiensi. Besarnya persedian bahan baku, harus disertai dengan jumlah kebutuhan yang akan dipakai oleh perusahaan. Dengan demikian, untuk menentukan berapa banyak jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu periode, akan sangat tergantung kepada besarnya kebutuhan masing-masing jenis bahan baku untuk keperluan produksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan ilmiah dengan judul “PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN RE ORDER POINT PADA USAHA DAGANG TAHU MAKMUR”

1.2.  Rumusan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulisan merumuskan :
            1. Apakah jumlah kuantitas pemesanan bahan baku pada Usaha Dagang Tahu MAKMUR
                 sudah optimum ?
            2. Apakah jumlah kuantitas sesuai dengan waktu pemesanan kembali (lead time) ?

1.3.  Batasan masalah
                 Dalam pembuatan tahu, Usaha Dagang Tahu Makmur menggunakan bahan baku antara lain kacang kedelai, dan air. Untuk penulisan ilmiah ini penulis hanya membatasi pada persediaan bahan baku kacang kedelai untuk periode 2012 yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan Usaha Dagang dalam mengambil keputusan pada pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.4.  Tujuan Penelitian
                  Tujuan penulisan ini adalah :
            1. Untuk  mengetahui tingkat Economic Order Quantity (EOQ) baik dalam rupiah
                 maupun dalam kilogram.
            2. Untuk bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan pada persediaan
                 pembelian bahan baku dimasa yang akan datang.

1.5.  Manfaat Penelitian
                  Manfaat dari penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
            1. Manfaat Akademis
        Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai bagaimana pengaruh pesanan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap persediaan bahan baku dalam kegiatan produksi.
            2. Manfaat Praktis
        Diharapkan penelitian ini dapat menjadi langkah-langkah untuk evaluasi yaitu, perbaikan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pengaruh pesanan terhadap persediaan barang.

1.6.  Metode Penelitian
         Adapun metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini diantaranya sebagai   berikut :

         1.6.1. Objek Penelitian
     Objek penelitian penulisan ilmiah adalah Usaha Dagang Tahu Makmur yang berlokasi di Cilodong RT 11/RW 01 Jalan Abdul Galih gang H.Arisan.



1.6.2. Data / Variabel
     Data yang digunakan penulis adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang diperoleh melalui observasi produksi tahu.
     Dalam analisis ini, yang menjadi variabel tetapnya adalah pengadaan persediaan bahan baku perbulan tahun 2012 yang dilakukan oleh Usaha Dagang Tahu Makmur seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, pemesanan bahan baku dan pengadaan bahan baku selama setahun Usaha Dagang Tahu Makmur.

1.6.3. Metode Pengumpulan Data / Variabel
               Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan cara sebagai berikut :
               a. Library Research (Riset Perpustakaan)
           yaitu, penelitian yang dilakukan berbagai literature, dan mengambil data yang diperlukan yang mempunyai hubungan dengan penelitian.
               b.  Field Research (Riset Lapangan)
           yaitu, pengamatan yang dilakukan secara langsung ke tempat pembuatan tahu guna memperoleh data yang diperlukan.

               c. Wawancara
           yaitu, mengadakan wawancara langsung kepada pemilik untuk mendapatkan data asli usaha.

1.6.4. Alat Analisis yang digunakan
                Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mencoba menganalisis masalah dengan menghitung pesanan persediaan bahan baku menggunakan alat analisis EOQ (Economic Order Quantity), Reorder Point, dan Safety Stock.
 EOQ= 2 DS
                    H

             

  Dengan rumus yang digunakan untuk Eqonomic Order Quantity dan Reorder Point sebagai berikut :



                                                                              
            Dimana :
            EOQ    = Quantity optimum
            R         = Jumlah kebutuhan barang (unit)
            S          = Biaya pemesanan
            H         = h x c = Biaya penyimpanan 




 


 
                                                                    ROP = d x L + SS
 
           
            Dimana :
            d          = Tingkat kebutuhan per unit-waktu
            L          = Lead time (tenggang waktu)
            SS        = Safety stock (persediaan pengaman)


1 komentar: